Saturday, September 15, 2012

Airplane

"Hey, apa yang sedang kau lakukan?"
"Hmm... menulis surat, untuk tuhan..."


"Ibu, bisakah aku terbang?"
"Tentu saja anakku..."
"Sungguh? bagaimana caranya? apakah aku akan mempunyai sayap?"
"Bukan begitu sayang, kau tidak harus membutuhkan sayap untuk terbang-"
"-yang kau butuhkan hanya ini, faith."
"Heee? aku tidak mengerti bu..."
"Suatu saat kau akan mengerti, kita tidak harus selalu suci untuk berdo'a kepada Tuhan, yang dibutuhkan hanyalah yakin dan percaya kepada Tuhan."

Perkataan yang diucapkan oleh ibu pada saat diriku berusia enam tahun, tertanam di benakku. Sekarang aku bisa dibilang tlah dewasa, atau lebih tepatnya...beranjak dewasa karena saat ini usia ku sembilan belas tahun. Sedikit demi sedikit aku mulai memahami maksud dari perkataan ibu saat itu, "...kita tidak harus selalu suci untuk berdo'a kepada Tuhan, yang dibutuhkan hanyalah yakin dan percaya kepada Tuhan." .
Ibu benar, untuk berdo'a kepada Tuhan, kita tidak harus suci, begitu juga jika kita ingin terbang. Sayap hanyalah sebuah alat.
Sejak kecil, aku selalu ingin terbang, melihat betapa bebasnya burung-burung di angkasa. Perasaan itu, sepertinya menyenangkan dan, tentu...bebas.